memandang diri sendiri sebagai makhluk hidup
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglkKhDVFJ73He5tPLV0vALnW2snmjCGR_4blVFi_i8-_ZgywQoJ3Ytu1_IKS3WCulEtTGvghmt8zicqM25mR-tf5aYPWDBAfgywdb6BJQlhuMbnetHyQ6eTK4u3qwzvt4z3v-0KYrwEIE/w319-h223/Bekantan+-+sbi.jpg)
“Dari banyaknya hal-hal dan orang-orang yang aku sayangi, kenapa aku tidak bisa menyayangi diriku sendiri, kenapa rasanya sulit sekali untuk menyayangi tubuhku sendiri?” Selama hampir setahun 2020 yang kebanyakan diisi dengan WFH aku mulai memperhatikan tubuhku sendiri, metabolismenya, dan hal-hal kecil yang selama ini luput aku perhatikan. Tahun ini sangat berat untuk menjaga keseimbangan agar tetap diambang batas kewarasan aku juga membaca beberapa buku yang amat sangat super tebal ada Sapiens : Riwayat Singkat Umat Manusia (Yuval Noah Harari), Genom : Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab (Matt Ridley), Guns, Germs, and Steel (Jared Diamond), dan The Selfish Gene (Richard Dawkins). Aku memperhatikan tubuhku dengan lebih seksama, aku minum lebih banyak dari orang-orang kebanyakan, karena rasanya tenggorokan ku selalu haus. Aku tahu ibukku diabetes, tetapi aku belum tahu masuk kategori yg mana. “Diabetes melitus dan diabetes insipidus memiliki gejala yang serupa: p...